Memahami Permasalahan Ketidaksetaraan Gender di Indonesia
Ketidaksetaraan gender di Indonesia masih menjadi permasalahan yang hangat diperbincangkan. Menurut laporan dari UNDP (United Nations Development Programme), Indonesia menempati posisi 111 dari 189 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia berdasarkan Gender (GDI). Kesempatan dan akses yang tidak merata bagi laki-laki dan perempuan menjadi sumber utama ketidaksetaraan ini. Misalnya, dalam bidang pekerjaan, 51% perempuan berusia produktif di Indonesia tidak memiliki pekerjaan tetap, sementara persentase laki-laki hanya 26%.
“Perempuan sering kali harus menanggung beban ganda, bekerja di rumah dan juga mencari nafkah. Hal ini membuat perempuan lebih sulit mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak,” jelas Prof. Dr. Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di era Presiden Joko Widodo.
Pendidikan Sebagai Kunci Utama Mengatasi Ketidaksetaraan Gender
Solusi utama untuk memecahkan persoalan ini adalah pendidikan. Pendidikan dapat membuka peluang dan memberikan pengetahuan yang sama untuk semua gender. Dengan pendidikan, perempuan bisa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengakses lapangan pekerjaan yang lebih baik dan mencapai potensi penuh mereka.
Dr. Siti Aminah Tardi, ahli pendidikan dan gender, berpendapat, “Pendidikan yang berkualitas dan inklusif dapat memberikan perempuan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri untuk bersaing di dunia kerja. Selain itu, pendidikan juga membantu mengubah norma dan sikap yang diskriminatif dalam masyarakat.”
Melalui pendidikan, kita bisa membentuk generasi muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga nilai-nilai kesetaraan gender. Pendidikan juga membantu mempromosikan sikap yang menghargai hak dan martabat semua orang, tanpa memandang gender.
Pemerintah juga memainkan peran penting dalam upaya ini. Investasi dalam pendidikan, terutama pendidikan untuk perempuan, perlu ditingkatkan. Selain itu, kurikulum pendidikan harus menyertakan materi tentang kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
Untuk mengakhiri, kita harus berusaha keras untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia. Dengan pendidikan sebagai kunci utama, kita bisa membuka pintu kesempatan yang lebih luas untuk semua gender dan membentuk masyarakat yang lebih adil dan egaliter. Seperti kata Nelson Mandela, “Pendidikan adalah senjata paling kuat yang bisa digunakan untuk mengubah dunia.” Dan saatnya sekarang, untuk kita menggunakan senjata itu guna mengubah Indonesia menjadi negara yang lebih setara, adil dan inklusif.